Menjaga Kebersihan Ternyata Bisa Antarkan Kita ke Surga
Ilustrasi Penumpukan Sampah PAWELING.COM - Sahabat nabi yang masuk surga karena menjaga kebersihan adalah Bilal bin Rabah. Beliau adalah seo...
Ilustrasi Penumpukan Sampah |
PAWELING.COM - Sahabat nabi yang masuk surga karena menjaga kebersihan adalah Bilal bin Rabah. Beliau adalah seorang muadzin yang selalu mengikuti Nabi Muhammad SAW kemanapun beliau pergi.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bertanya kepada Bilal bin Rabah mengapa beliau mendahului beliau masuk surga. Bilal bin Rabah menjawab selalu mengerjakan shalat dua rakaat setelah berwudhu.
Dalam Islam Wudhu adalah cara untuk menjaga kebersihan badan. Dengan berwudhu kita sudah bersih dari batin dan jasmani.
Selain itu Wudhu bisa membersihkan hati, dengan hati kita akan terhindar dari perbuatan tercela dan kecenderungan melakukan maksiat. Dalam konteks ini, hati yang bersih selalu menganjurkan kita untuk menjaga kebersihan tempat di sekitar kita.
Mengurangi Sampah Bagian dari Ajaran Islam
Islam dan zero waste adalah dua konsep yang sejalan dan saling mendukung. Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta menghindari pemborosan dan kerusakan.
Zero waste adalah sebuah konsep yang mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola sampah, dengan cara mengurangi, memilah, dan mengolah sampah dari sumbernya.
Konsep zero waste sesuai dengan ajaran Islam yang menyatakan bahwa Allah SWT menyukai kebaikan, kebersihan, dan keindahan. Menjaga lingkungan merupakan salah satu kebaikan yang perlu dilakukan agar mendapat cinta Allah SWT. Selain itu, menjaga lingkungan juga merupakan amanah dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.
Konsep zero waste memiliki lima prinsip yang dikenal dengan 5R, yaitu refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (daur ulang), dan rot (membusukkan).
Lima prinsip ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
Menolak produk atau kemasan yang tidak ramah lingkungan, seperti plastik sekali pakai, styrofoam, atau kertas.
Mengurangi konsumsi barang-barang yang tidak perlu atau berlebihan, seperti makanan, pakaian, atau elektronik.
Menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai, seperti botol minum, tas belanja, atau pakaian bekas.
Mendaur ulang sampah yang tidak bisa dihindari atau digunakan kembali, seperti kertas, plastik, atau logam.
Membusukkan sampah organik yang bisa menjadi pupuk kompos, seperti sisa makanan, daun-daun kering, atau kulit buah.
Dengan menerapkan konsep zero waste dalam gaya hidup Islami, kita dapat berkontribusi dalam menjaga bumi sebagai amanah Allah SWT dan sebagai tempat hidup kita dan generasi selanjutnya.