Soekarno dan Israel, Sikap Terhadap Penjajahan di Muka Bumi
PAWELING.COM - Sukarno dan Israel adalah topik yang menarik untuk dibahas. Sukarno, presiden pertama Indonesia, dikenal sebagai seorang pemi...
Pada tahun 1962, Sukarno menolak kehadiran kontingen Israel dalam Asian Games IV yang diselenggarakan di Jakarta. Keputusan ini berakibat pada penangguhan keanggotaan Indonesia di Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan larangan tampil di Olimpiade 19643.
Sukarno juga menarik diri dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1964 dengan salah satu alasan bahwa PBB menguntungkan Israel dan merugikan negara Arab. Sukarno juga pernah menolak untuk bertanding melawan Israel dalam kualifikasi Piala Dunia 1958.
Sikap Sukarno terhadap Israel memiliki dampak yang cukup besar bagi Indonesia, baik di bidang olahraga maupun politik.
Di bidang olahraga, Indonesia harus menghadapi sanksi dari IOC yang menangguhkan keanggotaannya dan melarangnya tampil di Olimpiade 1964. Indonesia juga harus mengundurkan diri dari FIFA setelah menolak bertanding melawan Israel dalam kualifikasi Piala Dunia 1958.
Di bidang politik, Indonesia menarik diri dari PBB pada tahun 1964 dengan salah satu alasan bahwa PBB menguntungkan Israel dan merugikan negara Arab.
Indonesia juga mendapat reaksi negatif dari negara-negara Barat yang mendukung Israel, seperti Amerika Serikat dan Inggris. Namun, sikap Sukarno juga mendapat dukungan dari negara-negara non-blok dan pasca-kolonialisme yang menghargai perjuangan Indonesia untuk membela hak-hak bangsa-bangsa tertindas.
Sukarno Tidak Pernah Berubah
Sikap Sukarno terhadap Israel tidak berubah setelah Orde Baru. Sukarno tetap menolak Israel sebagai negara penjajah dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Namun, setelah Sukarno lengser pada tahun 1966, Indonesia kembali bergabung menjadi anggota IOC dan FIFA. Indonesia juga kembali menjadi anggota PBB pada tahun 1967.
Di bawah era Orde Baru, Indonesia mulai menjalin hubungan ekonomi dan sektor lainnya dengan Israel secara diam-diam. Hubungan ini terus berlanjut hingga masa reformasi, meskipun secara resmi Indonesia tidak mengakui kedaulatan Israel dan tidak menjalin hubungan diplomatik dengan negara tersebut.