Pelajaran Berharga dari Bos Jawa Pos

T ak banyak momen dalam sehari ini, tentu saja ada kegiatan penting, tapi tidak terlalu penting untuk bahas di sini. Setelah lelah beraktivi...



Tak banyak momen dalam sehari ini, tentu saja ada kegiatan penting, tapi tidak terlalu penting untuk bahas di sini.

Setelah lelah beraktivitas seharian, saya rebahan sambil membuka YouTube.

Mencari-cari apakah ada podcast menarik, kemudian saya menemukan Dahlan Iskan yang tengah diwawancarai oleh Kompas.com.

Ini langsung menarik hati saya, menyimak bagaimana bos Jawa Pos diwawancarai oleh media pesaingnya.

Tapi menariknya, tak banyak perselisihan, Dahlan Iskan dan si pewawancara ternyata setuju dalam satu hal.

Mereka sepakat ada penurunan kualitas dari para wartawan di Indonesia, baik dari media cetak dan media online.

Penurunan kualitas ini membuat mereka berdua sedih dan kecewa. Obrolan dua tokoh wartawan ini berlanjut pada teori-teori jurnalistik.

Lebih menariknya, apa yang saya terima di pers kampus ternyata sama persis dengan apa yang mereka obrolkan.

Jadilah saya semakin percaya, Pers Kampus yang ideal benar-benar menghasilkan wartawan berkualitas.

Obrolan mereka terus berlanjut, tapi tidak terlalu penting untuk ditulis di sini.

Yang paling penting adalah, saya sadar jika selama ini banyak menulis untuk keinginan pembaca.

Menyimak obrolan Dahlan Iskan, saya ingin mencoba memasukkan hal penting pada tulisan saya agar memberikan manfaat pada pembaca.

Kini saya mencoba mencari cara agar hal penting dan hal menarik yang disukai pembaca bisa terwujud.

Untuk mewujudkannya, saya memejamkan mata sejenak dan memikirkan bagaimana caranya.

Related

Paweling 2807692275474432437

Post a Comment

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item